Daftar Blog Saya

Selasa, 22 Januari 2013

LIMBAH INDUSTRI SAWIT







Limbah dari pabrik sawit sebenarnya bisa berguna jika ditangani dengan baik. Semisal limbah cair digunakan sebagai alternatif pupuk di lahan perkebunan sawit yang sering disebut land application atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut mengaplikasikan limbah cair dan padat ketanah untuk dijadikan pupuk.
Jika limbah cair dan padat tersebut tidak diolah dengan baik akan mencemari lingkungan.Limbah sawit berpotensi mengurangi jumlah biota dan mikroorganisme perairan dan dapat menyebabkan keracunan bagi manusia.Seperti yang ada di Sungai Soy, daerah Kecamatan Long Ikis, Kabupate Paser, Kalimantan Timur. Sungai ini tercemar limbah cair dari salah satu pabrik pengolahan sawit milik negara.

Air Sungai Soy berwarna hitam pekat, dan baunya tidak enak. Walaupun ada ikan yang hidup di sungai ini, tapi ikannya pada korengan, terlihat dari kulit sisiknya. Air sungai ini juga menimbulkan gatal-gatal jika terkena kulit manusia. ”Jangankan menggunakan sungai untuk dikonsumsi hasil ikannya, untuk keperluan mandi saja kita gak berani”, ujar ibu pemilik warung kopi yang berada dipinggir sungai ini. Dan kita pun tidak bisa membuat sumur disekitaran sungai karena airnya bau. Wawancara dilakukan Hari Minggu (13/1).

Seperti memakan buah simalakama, jika persoalan limbah cair ini dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup, dikhawatirkan berakibat buruk. Seperti yang terjadi di pabrik sawit yang berada di Desa Lolo. Pabrik itu ditutup hingga 2 minggu tidak beroperasi. Akibat penutupan pabrik ini maka buah sawit hasil panen petani tidak bisa dijual dan busuk. Petani tidak mendapatkan uang tunai dari penjualan tandan sawitnya. Mereka kehilangan pendapatan mingguannya. Tetapi jika pencemaran sungai ini dibiarkan saja akan semakin tercemar air sungainya. Pada kenyataannya, sungai ini semenjak dulu digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat sekitar untuk mandi, cuci dan kakus.