Pelatihan pemetaan ini dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Adat
Nusantara Pengurus Wilayah Kalimantan Timur di desa Keluang Paser Jaya,
Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Pelatihan ini dilaksanakan selama 6 hari
dari tanggal 17 sampai 22 Mei 2013. Pelatihan ini dimaksudkan supaya Masyarakat
Adat dapat memetakan wilayahnya sebelum wilayah tersebut dipetakan oleh
pemerintah maupun investor. Menurut beberapa peserta yang mengikuti pelatihan,
mereka belajar pemetaan supaya bisa meminimalisir konflik persoalan agraria
(tanah) dikampungnya. Peserta pelatihan dihadiri dari beberapa daerah yang ada
di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, seperti kabupaten Paser, Kutai Timur,
Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Malinau.
Disini
masyarakat adat diajari menggunakan Global Positioning System (GPS), GPS ini
berfungsi untuk menentukan titik koordinat suatu tempat, disini kita
menggunakan GPS yang dikeluarkan oleh garmin yaitu GPS Map 62s. Selain GPS
peserta juga diajarkan bagaimana cara menggunakan kompas pada saat melakukan
pemetaan, kompas disini berguna untuk menentukan sudut antara titik satu ke
titik dua dan seterusnya. Selanjutnya alat yang di ajarkan adalah Clinometer, Alat ini jarang
digunakan kecuali kita memetakan didaerah perbukitan, karena alat ini berguna
untuk mengukur kemiringan suatu lahan. Dan yang tak kalah pentingnya dan pasti
dah pada tau yaitu bambu dengan panjang 2 meter dan diujungnya diberi cat
berwarna merah, bambu ini berfungsi sebagai titik fokus sehingga saat mengukur
menggunakan kompas dan clinometer tanda merah inilah yang akan menjadi titik
fokus pandangan kita. Selain itu kita juga menggunakan Meteran, meteran yang
biasa kita gunakan adalah meteran yang panjangnya 100 Meter
dan jika tidak ada bisa menggunakan yang 50 Meter.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXXQPYvDLInoI6seFgaHlEnxEr_Hd9O2EwxpMecA7ckQT7kY4raHET_Q1IzEweVdGPS2iO47mLBHSQxTsbendEag8lyLgBJ-lfHCnAdBfic7TCgSMu3_AzlLx4AA85W1XrZxbBcTcrX3g/s200/SAM_8679.JPG)
Setelah seharian
dilapangan saatnya menuangkannya didalam selembar kertas, ups bukan kertas
sembarangan nih melainkan kertas millimeter block ukuran A3.Kenapa harus menggunakan kertas A3 ? Karena dikertas A3 ada kotak-kotak yang berukuran paling kecil 1 mm yang memudahkan untuk menggambar. Menggunakan kertas
ini peserta disuruh menggambar peta secara manual dengan ukuran yang sudah melalui tahap penghitungan dari hasil pengukuran dilapangan.
Jika dalam tahap pengitungan dan pengukuran dilapangan tidak sesuai atau salah maka gambar tidak akan jadi atau biasa kita sebut tidak ketemu benang merah.
Hari terakhir pelatihan pemetaan teman-teman melepas lelah di kota "Tana Paser" yang dulunya bernama "Grogot". Saatnya bernarsis ria dipinggir sungai Kandilo, Sungai terpanjang dan terlebar yang ada di Kabupaten Paser.
Gampangkan membuat peta? Silahkan anda memetakan tanah anda sendiri sebelum orang lain memetakan tanah anda :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar