Daftar Blog Saya

Selasa, 31 Mei 2011

negara biang dari kemiskinan

                   Negara Biang dari Kemiskinan

                                                       
Sudah lebih daripada 25 tahun tumbuhan sawit ini tumbuh diatas tanah petani, berarti sudah waktunya nih tumbuhan diganti dengan sawit yang baru, dan petani mempunyai caranya sendiri yaitu menanam tumbuhan baru itu di sela-sela tumbuhan yang sudah tinggi ini, sehingga petani masih memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sampai tanaman yang baru ditanam itu berumur sekitar 2,5-3 tahun yang berarti tanaman baru itu sudah berbuah walaupun masih sedikit (buah pasir),ketika tanaman yang baru itu sudah berbuah barulah tanaman yang sudah tua itu disuntik mati.Tetapi Negara melalui PTPN menciptakan kemiskinan dan pengangguran dengan cara menyuntik mati sebelum tanaman baru itu ditanam, sudah sekitar 4 bulan lahan ini tidak ditanam dengan tumbuhan sawit yang baru, berarti petani yang biasa bekerja memanen buah akan menganggur dan petani selama 4 bulan terakhir ini tidak memiliki penghasilan ditambah selama 2,5-3 tahun petani tidak bisa mendapatkan penghasilan dari kebunnya dan yang lebih parah petani selama 25 tahun ( 1 siklus )  tidak bisa mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya karena mereka harus menanggung beban kredit yang petani tidak mengetahui transparasi dana dari PTPN.Sekarang petani yang sawitnya sudah disuntik mati jika ingin kebunnya cepat di tanam, petani harus membersihkan lahannya dengan biaya yang diberikan oleh PTPN dari kredit petani sebesar 200000 rupiah per kapling (2 Ha) padahal standar nya pekerjaan tersebut dikenai biaya/upah sebesar 1000000 rupiah per kapling (2 Ha), ini bisa disimpulkan PTPN mematikan tanaman tersebut lebih dulu supaya mendapatkan tenaga kerja murah, karena petani terpaksa menerima pekerjaan itu dengan upah yang sangat minim supaya kebunnya cepat ditanam, padahal jika dilihat dari plafon kredit yang sebesar sekitar 75 juta per kapling (2Ha) upah segitu sangat tidak masuk akal.
      Marilah menyatukan diri dalam suatu wadah organisasi untuk bersama-sama belajar supaya tidak dibodohi  terus oleh Negara melalui antek-anteknya yang memiliki modal dan mari bersama-sama berjuang untuk megambil hak kita yang di rampas oleh mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar