Serin nama seorang pemuda Paser pemanen rotan. Menurut dia memanen rotan adalah pekerjaan sampingan jika tidak sedang memanen sawit. Ada 12 Hektar kebun sawit, kepunyaan Orang Tua dan saudara yang menjadi langganan panen sawit dia. Sudah sangat jarang sekali ada pemuda yang bisa memanen rotan. Karena pekerjaannya yang beresiko tinggi dan rumit.
Saat ini dia dan 4 rekannya sedang memanen kebun rotan Pak Basri seluas 4 Hektar. Baru 2 Hektar rotan yang berhasil mereka kerjakan, dan mendapatkan hasil 11 ton. Rotan mereka dijual ke tengkulak seharga Rp 1.600.000 per satu Ton rotan. Pembagian antara pemilik kebun rotan dengan pemanen rotan dalam 1 Ton rotan sebesar, Rp 1.100.000 untuk yang pemanen, dan Rp 500.000 untuk pemilik kebun rotan.
Memanen rotan tidaklah mudah. Pertama kita harus memanjat pohon untuk memotong rotan yang melekat pada dahan pohon. Setelah dipotong, rotan tersebut ditarik (sangat sulit ketika setelah hujan). Setelah ditarik kita mendapatkan rotan berukuran 20-60 Meter. Lalu rotan yang panjang tersebut dipotong-potong menjadi ukuran 4 Meter. Tahap terakhir rotan di ikat dengan berat 50-100 Kg/ikat, dan rotan siap dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar